CNN Indonesia | Selasa, 18/08/2020 13:02 WIB
Jakarta, CNN Indonesia — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Juli 2020 surplus sebesar US$3,26 miliar. Realisasi ini merupakan surplus terbesar sejak Februari 2020.
“Ini surplus terbesar sejak Februari 2020. Saat itu, surplusnya adalah US$3,45 miliar,” ucap Kepala BPS Suhariyanto dalam video conference, Selasa (18/8).
Ia mengatakan surplus terjadi karena ekspor naik sepanjang Juli 2020. Sebaliknya, impor terlihat rontok pada bulan lalu.
Jika dilihat, ekspor Juli 2020 meningkat 14,33 persen dari US$12,01 miliar pada Juni 2020 menjadi US$13,73 miliar. Ekspor ini didominasi oleh non migas yang sebesar US$13,03 miliar atau naik 13,86 persen, sedangkan ekspor migas tercatat US$700 juta atau naik 23,77 persen.
“Kalau berdasarkan sektornya terlihat naik untuk migas, pertanian, dan industri pengolahan,” ujar Suhariyanto.
Ia memaparkan ekspor migas naik 23,77 persen menjadi US$700 juta, pertanian 24,1 persen menjadi US$350 juta, dan industri pengolahan 16,95 persen menjadi US$11,28 miliar. Sementara, ekspor pertambangan dan lainnya turun 7,83 persen menjadi US$1,39 miliar.
“Komoditas pertambangan yang turun salah satunya ekspor bijih tembaga,” imbuh Suhariyanto.
Lalu, impor terlihat turun sebesar 2,73 persen secara bulanan. Namun, jika dilihat secara tahunan anjlok hingga 32,55 persen menjadi US$10,47 miliar pada Juli 2020.
Jika dilihat secara tahunan, impor turun di seluruh sektor. Misalnya, sektor impor konsumsi turun 24,11 persen, bahan baku atau penolong 34,46 persen, dan barang modal 29,25 persen.
Sementara dari hitungan bulanan, impor konsumsi terkoreksi 21,01 persen, bahan baku atau penolong 2,5 persen, sedangkan barang modal masih tumbuh 10,82 persen.
SOURCE : https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20200818124701-532-536814/suplus-dagang-juli-us-326-m-terbesar-sejak-februari-2020
Komentar Terbaru