KONTAN | Sabtu, 06 Juni 2020 / 15:37 WIB

KONTAN.CO.ID – Pyongyang. Korea Utara terus menebar ancaman kepada Korea Selatan. Penyebabnya, eks warga Korea Utara yang kini tinggal di Korea Selatan bersama aktivis terus menebar propaganda di perbatasan kedua negara.

Korea Utara mengancam akan menutup kantor penghubung antara Korea Utara- Korea Selatan di perbatasan.

Sebelumnya, Kim Yo Jong, adik dari pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un, juga mengirim ancaman kepada Korsel.

Kim Yo Jong melontarkan ancaman untuk membatalkan perjanjian militer serta proyek lainnya.

Terbaru, Kim Yo Jong kembali menyampaikan pernyataan sedang berencana membuat Korsel menderita.

Kim Yo Jong menegakasn Korea Utara akan membatalkan perjanjian militer dan menutup kantor penghubung di perbatasan jika Korea Selatan gagal membatasi aktivitas para pembelot Korea Utara yang menyebar pesan propaganda anti-Pyongyang di perbatasan.

Korea Selatan langsung merespons bahwa mereka akan membuat undang-undang yang akan membatasi pergerakan aktivis serta pembelot Korut di perbatasan.

Namun, UU itu tampaknya memicu perdebatan tentang potensi pelanggaran kebebasan berekspresi di Korsel.

Dilansir media Perancis, AFP, Juru bicara Departemen Unifikasi Korea Utara pada Jumat (5/6/2020) mengatakan, “Pertama-tama, kami tentu akan menarik kantor penghubung Utara-Selatan.”

Pernyataan itu dilansir oleh Kantor Berita Pusat Korea.

Penutupan kantor penghubung itu menyusul beberapa tindakan untuk menghukum Seoul, imbuh juru bicara itu.

“Kami sedang memulai sesuatu yang akan melukai sisi Selatan, sesegera mungkin kami akan membuat mereka menderita.”

Seorang pejabat dari kantor kepresidenan Korea Selatan mengatakan, kampanye selebaran yang dilakukan pembelot dan aktivis itu “lebih punya sisi berbahaya daripada baiknya”.
Sejauh ini, operasi di kantor penghubung Utara-Selatan telah ditangguhkan akibat wabah virus corona.

SOURCE : https://internasional.kontan.co.id/news/korea-utara-kembali-ancam-korea-selatan-akan-bikin-seoul-menderita