KONTAN | Senin, 19 Oktober 2020 / 10:21 WIB

 

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat sepanjang periode Januari-September 2020, defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2020 mencapai Rp 687,5 triliun. Defisit ini setara dengan 4,16% terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia.

Data Kemenkeu menunjukkan defisit tersebut sudah mencapai 65,6% dari outlook akhir tahun sebesar RP 1.039,2 triliun. Sementara jika dibandingkan realisasi pada periode yang sama di 2019 yakni Rp 252,41 triliun, defisit Januari-September 2020 tumbuh 170,2%.

Dari sisi pendapatan negara, realisasi di sepanjang Januari- September 2020 sebesar Rp 1.159 triliun, setara dengan 68,2% dari target APBN-Perpres 72/2020 yang capai Rp 1.699,9 triliun.

Realisasi ini juga mencatatkan pertumbuhan negatif 13,7% apabila dibandingkan dengan realisasi di Januari-September 2019 yang sebesar Rp 1.342,25 triliun.

Kondisi penerimaan negara dalam sembilan bulan ini perlu diwaspadai. Sebab, persentase pelemahannya sudah di atas target penerimaan negara akhir tahun yang diprediksi hanya minus 10% secara year on year (yoy).

Hal tersebut, utamanya dipengaruhi oleh realisasi penerimaan perpajakan yang loyo. Catatan Kemenkeu, penerimaan perpajakan di sepanjang Januari-September 2020 hanya Rp 892,4 triliun, setara dengan 62,5% dari target APBN-Perpres 72/2020 sebesar Rp 1.404,5 triliun.

Untuk belanja negara, realisasinya pun baru Rp 1.534,7 triliun, setara dengan 56% dari target APBN-Perpres 72/2020 yang sebesar Rp 2.739,2 triliun.

Belanja negara mencatatkan realisasi sebesar Rp 1.841,1 triliun atau tumbuh 15,5% apabila dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya, yaitu sebesar Rp 1.594,46 triliun.

Adapun dari sisi pembiayaan, realisasi sampai dengan akhir September 2020 sebesar Rp 784,7 triliun atau 75,5% dari APBN-Perpres 72/2020 sebesar Rp 1.039,2 triliun.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, realisasi defisit anggaran sampai dengan bulan lalu seiring dengan besarnya belanja yang dibutuhkan pemerintah untuk penanggulangan pandemi corona virus disease 2019 (Covid-19).

“Defisit di negara lain belasan dan puluhan persen, kotraksi di kuartar tiganya juga masih minus. Kita berharap Indonesia lebih baik dari peer group-nya,” kata Sri Mulyani dalam Konferensi APBN Laporan Periode Realisasi September, Senin (19/10).

SOURCE : https://nasional.kontan.co.id/news/defisit-anggaran-sentuh-rp-6871-triliun-sampai-akhir-september-2020